• PENGENALAN NILAI-NILAI DEMOKRASI SUNDA MELALUI PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

     

    Oleh : Dwiyoso Nugroho

    A.     Latar belakang

    Pendidikan di Indonesia, termasuk di SMAN 1 Cijeruk Kabupaten Bogor, mengalami perubahan dan penyesuaian kurikulum. Salah satu inovasi yang diadopsi adalah Kurikulum Merdeka, yang mencakup kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Salah satu tema P5 yang diangkat oleh SMAN 1 Cijeruk adalah "Suara Demokrasi."

     

    Latar belakang masalah muncul dari temuan bahwa meskipun SMAN 1 Cijeruk terpilih sebagai sekolah Masagi, namun siswa lebih mengenal sistem demokrasi barat daripada demokrasi sunda. Faktor-faktor seperti kurangnya pemahaman siswa, minimnya materi tentang demokrasi sunda, dan dampak globalisasi menyebabkan ketidakseimbangan ini.

     

    Praktik baik ini memiliki relevansi yang signifikan dalam konteks pendidikan di Indonesia umumnya dan SMAN 1 Cijeruk khususnya, terutama dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan upaya mengintegrasikan nilai-nilai lokal seperti demokrasi sunda. Dengan membagikan praktik baik ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam:

    1.       Menunjukkan solusi konkret terkait ketidakseimbangan pengetahuan siswa antara demokrasi barat dan sunda.

    2.       Memahamkan pentingnya melibatkan siswa dalam kegiatan proyek lintas disiplin untuk memperkuat profil pelajar Pancasila.

    3.       Mendorong guru dan sekolah lain untuk mengembangkan inisiatif serupa dalam mengatasi tantangan kurikulum dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai lokal.

    Pada praktik baik ini penulis berperan sebagai kordinator dan fasilitator kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Suara Demokrasi. Tanggung jawab penulis meliputi :

    1.       Menganalisis kebutuhan siswa untuk merancang proyek yang relevan dan bermanfaat.

    2.       Menyusun alur kegiatan, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian.

    3.       Mengimplementasikan kegiatan proyek secara terstruktur dengan melibatkan narasumber yakni budayawan sunda.

    4.       Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap hasil kegiatan, termasuk mengidentifikasi masalah yang muncul dan menyusun solusi untuk perbaikan.

     

    Dengan membagikan praktik baik ini, penulis berkontribusi pada peningkatan pemahaman dan implementasi kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di lingkungan pendidikan, serta membantu siswa untuk memahami dengan lebih mendalam mengenai nilai-nilai demokrasi sunda sebagai bagian dari warisan budaya lokal.

    Penulis bersama Kepala SMAN 1 CIjeruk dan Narasumber 

    A.     Tantangan

    Tantangan yang dihadapi penulis dalam melaksanakan praktik baik ini adalah :

    1.      Sebagai fasilitator, penulis harus memastikan pemahaman siswa terhadap konsep Proyek. Tantangan ini melibatkan kemampuan dalam menjelaskan, memberikan contoh konkret, dan memandu siswa dengan efektif. Selain itu juga perlu menciptakan suasana pembelajaran yang kolaboratif dan mendukung partisipasi aktif siswa. Hal tersebut memerlukan upaya mengembangkan strategi pengajaran yang dapat memudahkan siswa memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai lokal dalam kehidupan sehari-hari.

    2.      Sebagian besar siswa belum memahami dan menginternalisasi nilai-nilai lokal, seperti nilai-nilai demokrasi sunda. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh informasi global dan kurangnya pemahaman awal terhadap nilai-nilai tersebut.

    3.      Sebagian besar siswa belum memahami konsep Proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Siswa perlu mendapatkan bimbingan dan pemahaman yang cukup agar dapat melaksanakan kegiatan Proyek dengan baik. Selain itu, penguatan karakter dan keterampilan hidup memerlukan waktu yang cukup lama dan konsistensi.

    Pihak yang terlibat dalam praktik baik ini adalah :

    1.      Masyarakat, dalam hal ini adalah Bapak Dr. Agus Pranamulia (Budayawan Bogor) sebagai narasumber

    2.      Kepala Sekolah

    3.      Guru

    4.      Peserta didik




    Kegiatan Seminar Demokrasi Sunda




    A.     Aksi

    Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melaksanakan praktik baik ini adalah :

    1.       Analisis Tema Proyek

    Analisis tema proyek dilakukan dalam rangka memandang suatu permasalahan secara utuh dan menyeluruh serta memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik. Hal ini sesuai dengan prinsip proyek penguatan profil pelajar pancasila, yakni holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik dan eksploratif. Dari hasil analisis yang dilakukan terindentifikasi bahwa peserta didik di SMAN 1 Cijeruk lebih mengenal sistem demokrasi barat dibandingkan dengan demokrasi sunda. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya :

    a.      Kurangnya pemahaman siswa tentang demokrasi sunda.

    b.      Tidak adanya materi tentang demokrasi sunda di sekolah

    c.       Dampak globalisasi yang menyebabkan siswa lebih terpapar informasi tentang demokrasi barat.

     

    Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memasukkan materi nilai-nilai demokrasi sunda dalam kegiatan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dalam tema suara demokrasi.

     

    2.       Penyusunan Alur Kegiatan Proyek.

    Berdasarkan analisa tema proyek tersebut, kemudian disusun Alur Kegiatan Proyek, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian.

          Kegiatan Praktik baik ini dilakukan dalam 2 pertemuan, yakni pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 25 Agustus 2023 dan pertemuan ke – 2 pada hari Jumat, 1 September 2023.

    1.      Pertemuan pertama dilakukan melalui kegiatan seminar tentang Demokrasi Sunda dengan menghadirkan narasumber dari luar sekolah yakni Bapak Dr. Agus Pranamulia, seorang Akademisi dan Budayawan Bogor. Pada kegiatan ini siswa dapat belajar langsung dari praktisi budaya terkait nilai-nilai demokrasi pada masyarakat Sunda. Aktivitas ini dipilih untuk mengkontektualisasikan kegiatan pembelajaran di sekolah. Menghadirkan narasumber dari luar juga dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan menumbuhkan kesadaran bahwa masyarakat dapat menjadi sumber belajar.

     

    2.      Pertemuan kedua dilakukan di dalam kelas. Adapaun aktivitas yang dilakukan adalah penulis sebagai fasilitator mengajak siswa untuk memahami Potret demokrasi kita hari ini. Adapun langkah-langkah kegiatannya adalah :

    I.     Pendahuluan

    1.      Salam dan Doa

    2.      Mengecek Kehadiran

    3.      Menyampaikan Tujuan Projek, yakni siswa dapat memahami Potret demokrasi kita hari ini.

     

    II.       Kegiatan Inti

    1.      Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (fleksibel sesuai kelompok yang sudah ada atau membentuk kelompok baru)

    2.      Fasilitaor menyampaikan pengantar terkait kegiatan yang akan dilakukan, yakni menggali informasi terkait Potret demokrasi kita hari ini melalui berbagai sumber.

    3.      Siswa diminta untuk menggali informasi terkait Potret demokrasi kita hari ini melalui berbagai sumber.

    4.      Siswa diminta untuk menyusun karya dalam bentuk video terkait demokrasi sunda dan demokrasi barat.

     

     

    III.    Penutup

    1.       Memberikan apresiasi kepada siswa atas partisipasi dan kreativitas mereka.

    2.       Meminta peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran mereka, tantangan yang dihadapi, dan apa yang mereka pelajari dari projek ini.

    Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah budayawan Bogor, guru/fasilitator proyek dan peserta didik. Peran budayawan Bogor adalah sebagai narasumber, guru memberikan bahan ajar dan membimbing jalannya pembelajaran. Aktivitas pembelajaran dirancang berpusat pada siswa atau student center, siswa aktif dan produktif dalam membangun pemahaman dan menghasilkan karya.

    Adapun sumber daya atau materi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah :

    1.        Ruang seminar yang memadai

    2.        Ruang kelas

    3.        Sumber Listrik

    4.        LCD dan Proyektor Laptop

    5.        Media PPT

    6.        Internet

    7.        LKPD

    8.        Instrumen penilaian


    Aktivitas siswa saat berdiskusi untuk membuat karya

    A.     Refleksi Hasil dan dampak

    Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan setelah dianalisis menunjukkan hasil yang efektif. Hal ini dapat dilihat dari :

    1.      Kegiatan Proyek penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema suara demokrasi ini, telah berhasil memperkenalkan nilai-nilai demokrasi sunda kepada peserta didik. Selain itu, peserta didik juga telah memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai nilai-nilai demokrasi Sunda dan keterkaitannya dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat dilihat dari produk/karya video yang dibuat oleh siswa telah memenuhi bahkan melebihi lharapan. Aktivitas proyek sebagai sarana memperkenalkan nilai-nilai demokrasi sunda menjadi penting aktivitas tersebut hanya dapat dilakukan pada kegiatan proyek dengan jtema suara demokrasi.

    2.      Kegiatan Proyek penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema suara demokrasi ini dilakukan melalui kolaborasi dengan budayawan sunda, Hal ini berhasil membawa dampak positif pada pemberdayaan dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung pendidikan nilai-nilai lokal. Selain itu, pelibatan masyarakat sebagai sumber belajar merupakan upaya mendekatkan dunia pendidikan pada konteksnya (masyarakat).

    3.      Kegiatan Proyek penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema suara demokrasi ini mendorong perubahan positif dalam sikap dan perilaku peserta didik, terutama dalam aspek kepedulian, keberagaman, dan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya setempat. Hal ini tentunya dapat memperkuat karakter peserta didik di SMAN 1 Cijeruk. Selain itu kegiatan ini juga meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai salah satu bentuk hasil belajar.

    Respon peserta didik terhadap praktik baik ini cukup antusias. Hal ini dapat dilihat selama proses pembuatan produk dan hasil karya siswa yang melebihi harapan penulis sebagai fasilitator proyek. Faktor keberhasilan dalam kegiatan ini sangat ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru dalam membimbing dan mengarahkan  peserta didik kepada tujuan yang diharapkan.

    Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan seluruh kegiatan yang sudah dilakukan adalah kegiatan ini dapat menjadi dasar untuk melakukan peningkatan dan perbaikan berkelanjutan. Evaluasi yang berkala, refleksi, dan komunikasi terbuka dengan semua pihak yang terlibat adalah kunci untuk terus mengembangkan dan meningkatkan efektivitas kegiatan serupa dimasa yang akan datang.


    Salah satu hasil karya siswa

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Saya adalah Guru Sejarah di Sekolah Menengah Atas, tertarik pada Kajian Sejarah, Teater dan Sastra serta ilmu-ilmu Humaniora